Friday, July 4, 2025
Google search engine
HomeBlogSERANGAN ANALOGI EDY DI JAWAB BOBBY

SERANGAN ANALOGI EDY DI JAWAB BOBBY

(garis62.id) – Kata-kata adalah peralatan manusia yang paling primitif dalam berkomunikasi, oleh karenanya kata-kata merupakan bagian penting untuk mengetahui keinginan rasa termasuk apa yang dipikirkan manusia sehingga kata-kata begitu penting dalam membuat dan membentuk peradapan hingga kini.

Saking pentingnya kata-kata bagi manusia Adam dapat menundukkan Malaikat demikian juga iblis semua tertera dalam Al Quran S.Al Baqarah ayat 31. bagaimana kemampuan Adam berkata mendemonstrasikan nama-nama benda satu persatu sementara tantangan serupa dari Allah SWT tak dapat di sebutkan Malaikat juga Iblis namun iblis sombong tapi tak berdaya dengan senjata kata-kata Adam maka terbuanglah iblis dari Surga.

Dalam dunia politik pun kata-kata merupakan peralatan penting untuk menundukkan lawan atau meningkatkan pamor seseorang ibarat mantra yang mampu menyulap situasi emosi publik untuk larut dan mengikuti apa yang di ucapkan oleh politikus memainkan pengaruhnya sehingga the taking possible from impossible.mendapatkan yang mungkin dari yang tidak mungkin,Jadi seorang politikus itu apalagi calon kepala daerah kemampuan berkata-kata di depan umum sangat di perlukan agar terlihat ide dan gagasannya untuk merancang program pembangunan.

Seperti yang diangkat dalam berita online detik.com hari ini, Edy beri sindiran lagi ke Bobby saat acara sarasehan di Langkat menyebut tak suka pemimpin muda asal muda saja yang tentunya di tujukan pada Bobby sebagai rival politiknya,walau belum ada jawaban tapi dikesempatan lain Bobby beri balasan menohok ke Edy yang menyindirnya lewat analogi bahwa PDIP ibarat memelihara anak harimau kalau sudah besar malah balik menyerangnya bukannya membesarkan ucapan itupun di sambut Bobby dengan mengatakan PDIP dan Ia saling membesarkan dan yang penting bukan membesarkan organisasi tapi membesarkan rakyat seperti yang dikutip dari.berbagai media.

Dari artikulasi serangan kata-kata masing masing calon gubernur Sumut ini nampak sekali bahwa kemampuan olah pikir dan kata-kata itu sebagai ajang perang urat syaraf yang kadang mengasikkan sekaligus menggelikan walau dengan analogi sederhana tapi dapat memberikan opini tentang karakter dan kemampuan dua figur tersebut bagi publik sebenarnya siapa yang layak menjadi pilihan ,dan hal yang paling penting kata pemuda tersebut merupakan pemilih terbesar di Pilgubsu tentu akan terasa sebagai sebuah hal yang penting bagi kedua pasangan tersebut untuk di pengaruhi.

Setiap kata-kata termasuk menggunakan analogi jika digunakan memang efektif sebagai peralatan untuk mudah di cerna namun ketajaman ide konsep dari calon pemimpin diperlukan untuk menjawab tantangan sebuah pemerintahan yang punya persoalan kompleks tidak sesederhana analogi untuk menjawab persoalan masyarakat Sumut yang mengalami stres karena tak tersedianya lapangan pekerjaan bagi kalangan muda rendahnya kualitas mencukupi kebutuhan hidup sandang dan pangan selama limat tahun yang lalu apalagi di hantam gelombang Covid 19 ,semua menjadi dilema di perlukan pemulihan yang cepat oleh pemimpin Sumut yang baru untuk mencegah kerawanan sosial.

Jika ini merupakan tantangan mengapa calon gubernur itu terlalu sering ber analogi bukan lah solusi yang tepat menjawab persoalan masyarakat Sumut tapi seorang kandidat harus mampu mengatakan program yang baik dan menciptakan yang lebih baik ,bagi penantang seperti Bobby harus mampu mengkritik Edy dengan program yang telah di perbuat di Sumut sekaligus memberikan solusi karena pembangunan kedepan harus nyata bukan dengan analogi

Gedung Putih,10 Oktober 2024 .

Oleh : Irwansyah Nasution                   

Pengamat Sosial Politik dan Kebijakan Publik LKPI

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments