(garis62.id,) – Presiden Prabowo Subianto geram kasus korupsi masih terjadi di Indonesia. Padahal, Prabowo sudah berulang kali mengingatkan agar tak ada yang mengambil uang rakyat.
Kemarahan Prabowo ini diungkapkan saat menyampaikan taklimat kepada menteri Kabinet Merah Putih dan pimpinan lembaga pada Selasa (4/3).
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan, dalam taklimat itu, Prabowo marah.
“Beliau menyatakan kegeramannya atas orang-orang yang masih keterlaluan, sudah diperingatkan, tetapi masih ada saja yang mencuri uang rakyat,” kata Bima Arya, Rabu (5/3).
Prabowo menegaskan bahwa ratusan triliun rupiah yang dicuri oleh para koruptor seharusnya dialokasikan untuk sektor pendidikan, gizi anak, dan layanan kesehatan.
“Lebih baik ratusan triliun itu digunakan untuk makan bergizi, untuk pendidikan, kesehatan,” ucap Bima Arya meniru taklimat Prabowo.
Prabowo juga meminta agar aparat penegak hukum bertindak lebih tegas dalam memberantas praktik korupsi yang masih banyak terjadi di masyarakat.
Prabowo Wanti-Wanti Anak Buah Tak Korupsi
Dalam taklimat yang sama, Prabowo mewanti-wanti anak buah agar tak korupsi. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah dan Tertinggal (Wamendes) Ahmad Riza Patria.
“Presiden mengingatkan jangan sampai ada lagi korupsi, kasus korupsi, dan Presiden meminta semua dapat bekerja dengan baik agar bangsa ini segera cepat maju,” kata Riza Patria.
Saat ini, kasus korupsi besar yang sedang bergulir adalah kasus korupsi Pertamina. Total kerugian negara akibat ulah mafia minyak mentah ini mencapai nyaris Rp1.000 triliun.
Prabowo Panggil Dirut Pertamina
Di tengah bergulirnya kasus ini, Prabowo memanggil Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (5/3) sore.
Simon tampak keluar dari Istana sekitar pukul 16.45 WIB. Namun, setelah keluar Simon tak banyak bicara. Dia terlihat terburu-buru karena harus ke Gereja.
“Maaf saya misa jam 5 di Katedral. Ada Rabu Abu,” ujar Simon.
Soal kasus korupsi Pertamina, Prabowo menegaskan akan membela kepentingan rakyat.
“Oke, Kami akan bersihkan, kami akan tegakkan. Kami akan membela kepentingan rakyat,” kata Prabowo sambil mengepalkan tangan di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2).
Dia juga memastikan kasus korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina ini sedang diusut.
“Lagi diurus itu semua, ya. Lagi diurus semua,” beber Prabowo.
Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap 9 tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah tahun 2018-2023. Para tersangka adalah pejabat Pertamina dan pihak swasta.
Tersangka dari pihak Pertamina di antaranya Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin, dan Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, serta VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional Agus Purwono, Maya Kusmaya selaku Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga dan Edward Corne selaku VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga.
Tiga tersangka dari pihak swasta adalah Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
Dilansir dari: merdeka.com