Amerika Serikat (garis62.id) – Presiden Prabowo Subianto didatangi Direktur Central Intelligence Agency (CIA), William J. Burns saat berada Wisma Indonesia, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (12/11). Saat bertemu, Prabowo dan Burns langsung melangsungkan pertemuan internal atau tertutup.
Burns tidak sendiri, dirinya didampingi Assitant Director For EAPMC Henry Kim dan Chief Of Station Jakarta Carlos. Begitu juga Prabowo yang turut dikawal oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sebagai informasi, CIA adalah lembaga khusus Amerika Serikat yang memiliki tugas sebagai intelijen. Berdasarkan laman resminya, CIA memiliki tugas untuk memberikan informasi soal negara asing dan isu-isu global kepada presiden AS, Dewan Keamanan Nasional, dan pembuat kebijakan lainnya untuk membantu mereka membuat keputusan yang berhubungan dengan keamanan nasional.
Diketahui pada hari yang sama, Prabowo juga bertemu dengan Presiden Amerika Joe Biden. Dalam pertemuan bersama Biden, Prabowo menyebut Amerika Serikat adalah teman baik Indonesia.
“Amerika Serikat bagi kami adalah teman yang sangat baik. Amerika Serikat mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan dan membantu kami berkali-kali saat kami membutuhkannya. Oleh karena itu, saya akan bekerja keras untuk memperkuat hubungan Indonesia-Amerika Serikat,” kata Prabowo seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (13/11).
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Biden atas undangannya untuk berkunjung dan melakukan pertemuan di Amerika Serikat.
“Terima kasih, Presiden Biden. Terima kasih telah menerima saya. Saya juga ingin berterima kasih, Anda secara pribadi menelepon saya untuk memberi selamat atas pemilihan saya,” ucap Prabowo.
Di sisi lain, Biden menekankan pentingnya peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia. Dia juga menegaskan bahwa kemitraan kedua negara saat ini lebih kuat dari sebelumnya.
“Saya bangga bahwa kemitraan antara negara kita adalah yang terkuat yang pernah ada, dan hari ini kita akan membahas bagaimana melanjutkan kemitraan ini,” kata Biden.
Biden juga mengidentifikasi beberapa fokus kerja sama, termasuk memperkuat kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, mendukung transisi energi bersih di mana Indonesia berperan penting, serta membangun rantai pasokan yang aman dan tangguh.
Biden menegaskan pentingnya kemitraan strategis komprehensif yang mencakup pendalaman kerja sama keamanan antara kedua negara.
“Kami juga membahas tantangan global termasuk situasi di Gaza dan Laut Cina Selatan,” Biden menandasi. (Red)