Batu Bara (garis62.id) – Puluhan rumah warga di Desa Nenas Siam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, terendam banjir yang terjadi, Kamis (10/10/2024).
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan meluapnya air di sepanjang jalan besar Pagurawan menuju Serdang Bedagai, hingga merendam sekitar 20 rumah warga.
Kondisi ini menambah deretan masalah infrastruktur di wilayah tersebut yang selama ini dinilai kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Menurut keterangan Rudi Harmoko, warga setempat, banjir yang melanda desanya tidak hanya mengakibatkan kerugian material, tetapi juga membuat masyarakat semakin terpuruk.
Ia dengan tegas menyampaikan keprihatinannya atas ketidakpedulian pihak pemerintah daerah yang seharusnya tanggap terhadap bencana seperti ini.
“Kami terpaksa berjuang sendiri menghadapi banjir ini, sementara tidak ada satu pun pejabat pemerintah yang turun tangan membantu. Lebih ironis lagi, tak satu pun calon bupati yang akan maju dalam Pilkada Batu Bara nanti menampakkan batang hidungnya di sini. Padahal mereka yang mengklaim peduli terhadap rakyat justru absen di saat warganya sangat membutuhkan,” ungkap Rudi dengan kesal.
Rudi menilai keberadaan calon bupati yang akan berlaga dalam Pilkada Serentak pada 27 November 2024 mendatang yang tidak peduli dengan kondisi warganya.
Menurut Rudi, ketidakhadiran para calon ini menunjukkan bahwa perhatian mereka terhadap kesejahteraan rakyat hanya retorika belaka.
“Saat kampanye, mereka sibuk menjanjikan perubahan dan perbaikan, tapi di saat bencana nyata terjadi, mereka malah menghilang,” tambahnya.
Warga lainnya juga mengungkapkan kekecewaan serupa. Sebagian besar merasa ditinggalkan oleh pemerintah dan para calon pemimpin daerah.
“Kami tahu Pilkada sudah dekat, dan seharusnya ini momen bagi para calon untuk menunjukkan aksi nyata, bukan sekadar janji. Tapi faktanya, saat kami diterjang banjir, tak ada bantuan atau perhatian sama sekali,” keluh seorang warga yang rumahnya turut terendam.
Pemerintah setempat juga tak terlihat, anjir yang terjadi ini mencerminkan kegagalan infrastruktur dan sistem drainase yang buruk. Meskipun sudah sering kali disuarakan oleh warga, perbaikan signifikan tak pernah dilakukan. Ketidakmampuan pemerintah dalam mengantisipasi bencana alam seperti banjir, yang berulang kali terjadi, menambah frustrasi masyarakat.
Sejauh ini, tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah maupun dari pihak-pihak yang terlibat dalam Pilkada terkait bencana ini.
Sementara itu, warga Nenas Siam hanya bisa berharap adanya perubahan nyata setelah Pilkada nanti, dengan harapan siapapun yang terpilih mampu lebih peduli dan tanggap terhadap bencana serta kesejahteraan masyarakat.
Bencana banjir ini menjadi pengingat akan pentingnya kehadiran pemimpin yang benar-benar peduli dan hadir di tengah-tengah masyarakat, bukan hanya pada saat kampanye, tetapi juga ketika masyarakat menghadapi kesulitan nyata.
Bagi warga Desa Nenas Siam, aksi nyata lebih bermakna dari pada janji-janji yang selama ini disampaikan tanpa bukti di lapangan.” tandasnya. (B)
