Garis62-Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Palestina, Prof. Dr. Rezq Basheer-Salimia, menyampaikan harapan besar atas kerja sama pertanian yang dijalin dengan Indonesia melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Kementerian Pertanian RI.
Mengenai hal tersebut, MoU ini menjadi tonggak penting di tengah situasi sulit yang melanda sektor pertanian Palestina akibat dampak konflik yang berkepanjangan.
“Kami menaruh harapan besar pada perjanjian ini, yang hadir di saat sektor pertanian Palestina sedang mengalami kondisi luar biasa. Kami berada di sini untuk mempererat ikatan persahabatan dan memperluas kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang pertanian, “ ujarnya di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Senin (07/07/2025).
Amran menilai, bahwa kolaborasi ini menjadi peluang strategis untuk memperkuat ketahanan pangan di Palestina melalui kemitraan yang adil dan saling menguntungkan dengan Indonesia.
Menurutnya, kerja sama ini meliputi berbagai bidang penting, mulai dari pelatihan, pertukaran keahlian teknis, peningkatan perdagangan dan investasi, hingga fasilitasi akses pasar dan bantuan pangan. Untuk memastikan keberlanjutan implementasi, kedua negara juga akan membentuk Komite Teknis Pertanian Bersama.
Salah satu bentuk konkret kerja sama ini adalah alokasi lahan seluas 10.000 hingga 15.000 hektar di Provinsi Sumatera Selatan oleh Pemerintah Indonesia untuk mendirikan Palestine–Indonesia Solidarity Investment Zone di sektor pertanian.
Diketahui, inisiatif ini bertujuan mendukung proyek bersama yang berfokus pada produksi pangan, pembangunan pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi.
Sebagai informasi, MoU ini diharapkan dapat menjadi dasar yang kuat bagi kerja sama jangka panjang dalam membangun pertanian yang modern, inklusif, dan berkelanjutan di kedua negara, sekaligus memperkuat solidaritas yang selama ini telah terjalin erat antara Indonesia, dan Palestina.