Jakarta (Garis62.id) – Keikutsertaan Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam bursa Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta 2024 menjadi perbincangan hangat. Kabar ini pertama kali diumumkan oleh presenter terkenal Raffi Ahmad melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu, 29 Mei 2024.
Kaesang, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), akan berpasangan dengan Budisatrio Djiwandono dari Partai Gerindra, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Budisatrio Djiwandono adalah putra Joseph Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo, ibunda Budisatrio adalah Kakak sulung Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Raffi Ahmad tidak hanya mengumumkan pencalonan ini tetapi juga memberikan dukungan penuh kepada pasangan tersebut. Dalam unggahannya, Raffi menyatakan, “Mas @budidjiwandono dan Mas @kaesangp For Jakarta. Semangaaaaaaaat Anak Mudaaa,” mengajak para pengikutnya untuk mendukung Budisatrio dan Kaesang di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sorotan Politik Dinasti
Keikutsertaan Kaesang dalam Pilkada ini semakin menguatkan anggapan adanya politik dinasti di keluarga Jokowi.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka, kakak Kaesang, sukses menjadi Wakil Presiden terpilih, yang ditengarai berkat campur tangan dari pamannya, Anwar Usman.
Proses cepat yang dialami Gibran menuju posisi Wakil Presiden ini dianggap mencederai prinsip demokrasi di Indonesia, meskipun berbagai protes telah dilayangkan, baik secara langsung maupun melalui jalur hukum.
Kaesang, yang awalnya menyatakan tidak tertarik dengan dunia politik, akhirnya tergoda untuk terjun ke dalamnya. Karier politiknya pun melesat cepat.
Setelah baru terjun ke dunia politik, ia langsung menduduki posisi Ketua Umum PSI tanpa melalui proses yang matang. Kini, ia dipasangkan dengan kader Gerindra, Budisatrio Djiwandono, sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024.
Bobby Nasution dan Manuver Politiknya
Tak hanya Kaesang, menantu Jokowi, Bobby Nasution, juga menjadi sorotan. Setelah sebelumnya bergabung dengan PDIP bersama Jokowi, Bobby memilih untuk pindah ke Partai Gerindra. Meski baru satu periode menjabat, Bobby sudah digadang-gadang akan maju sebagai Calon Gubernur Sumatera Utara dalam Pilkada 2024.
Refleksi Terhadap Demokrasi
Fenomena ini memunculkan kekhawatiran terhadap praktik politik dinasti di Indonesia. Meski keluarga Jokowi membantah adanya niat untuk membangun dinasti politik, kenyataan menunjukkan adanya kecenderungan anggota keluarga untuk terjun ke panggung politik dan menduduki posisi strategis. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kesehatan demokrasi Indonesia dan apakah jalur politik yang ditempuh oleh keluarga Jokowi dapat menjamin proses demokratis yang adil dan transparan.
Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak hanya menjadi ajang bagi Kaesang dan Budisatrio untuk membuktikan diri, tetapi juga menjadi ujian bagi masyarakat dan sistem politik Indonesia dalam menyikapi fenomena politik dinasti. Dukungan yang diberikan oleh tokoh-tokoh publik seperti Raffi Ahmad menambah dimensi baru dalam dinamika politik ini, mengingat pengaruh besar yang dimiliki oleh figur-figur populer di media sosial terhadap opini publik.
Dengan semakin dekatnya Pilkada, perhatian masyarakat akan terus tertuju pada perkembangan ini, mengamati apakah Kaesang dan Budisatrio mampu memenangkan hati warga Jakarta dan apakah demokrasi Indonesia dapat mempertahankan integritasnya di tengah gelombang politik dinasti.